Kamis, 03 Juni 2010

Tata Artistik Penggarapan Léng (Oleh: Dicky Panca Aulia)

Setting

Panggung prosenium sebagai sarana pertujukan lakon Leng. Sebuah makam keramat yang ditutupi kerobongan dengan kain putih. Kerobongan bisa di geser, untuk keperluan perubahan seting panggung menjadi sebuah kantor direktur pabrik. Di kanan-kiri kerobongan terdapat tikar dan salah satu sisi sampingnya terdapat kotak dana dan meja tempat sesaji. Pada kanan kerobongan terdapat rumah sederhana tempat istirahat Pak Rebo. Tak jauh dari kerobongan tersebut seperti terdapat pabrik yang sedang melangsungkan produksinya. Nampak gambar seting panggung di bawah ini.

Property

Property pada pementasan Leng ialah kerobongan, meja tempat sesaji, kotak dana, tikar. Properti, di tata menurut kebutuhan demi menunjang seting panggung yang telah direncanakan. Pemilihan properti selain permintaan pada naskah, juga berdasarkan fungsi sebagi penguat laku pemeran dan menghidupkan seting yang telah terkonsep.

Hand property

Hand property atau peralatan yang digunakan oleh pemain. Setiap pemain mempunyai satu atau lebih hand property yang akan digunakan untuk menunjang lakunya. Contohnya Pak Rebo dengan hand property tasbih, menunjukan seorang tokoh masyarakat yang mampu/dipercaya untuk memimpin do’a sekaligus sebagai juru kunci makam tersebut.

Tata rias dan busana

Tata rias (make-up) sesuai dengan karakter yang dibawakan pemeran, penataan busana dan rias di arahkan pada gaya kehidupan sehari-hari, Disamping itu kesan kesenjangan strata sosial lebih ditampakkan dengan ditata secara natural melalui pemilihan warna, jenis dan bentuk yang natural/alami pula.

Musik

Lakon Leng lebih menekankan pada bentuk musik efek dan ilustrasi. Suara pabrik yang terus – menerus menderu hingga masyarakat yang berada makam merasa terganggu. Menggambarkan bahwa eksistensi industri sangat berkembang dengan pesat. Musik ilustrasi dibutuhkan untuk menguatkan suasana dan menunjang laku pemain. Misalnya pada beberapa gending yang dimunculkan, untuk menguatkan kesan dan suasana Jawa.

Tata Cahaya / lighting

Tata cahaya yang dikonsep pada setiap bagian komposisi, hal ini untuk menunjukan perbedaan seting panggung. Efek cahaya yang dipergunakan juga menekan perbedaan panggung yang sedang action bersamaan. Serta untuk menimbulkan dimensi pada setiap obyek yang hadir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar